Berdasarkan
laporan Kaspersky Lab terbaru, "Information Security Threats in the
First Quarter of 2010", saat ini produk Adobe merupakan target utama hacker atau peretas dan pembuat virus di dunia. Hal ini karena kemampuan prevalensi dan multi-platform produk-produk Adobe.
Di
antara banyak jenis ancaman jahat yang terdeteksi, keluarga
Exploit.Win32.Pdfka adalah yang paling populer dengan persentase 42,97
persen. Program jahat ini mengambil keuntungan dari kerentanan di Adobe
Reader dan Adobe Acrobat.
Bila
digabungkan bersama, Exploit.Win32.Pdfka dan Exploit.Win32.Pidief
menyasar produk-produk Adobe dengan jumlah total 47,5 persen atau hampir
separuh dari semua serangan yang terdeteksi. Serangan yang terdeteksi
ini menyebar melalui dokumen PDF yang berisi Javascript yang tanpa
sepengetahuan atau persetujuan pengguna untuk mengunduh dan memunculkan
bagian lain dari malware secara langsung dari internet.
Di
antara sepuluh kerentanan perangkat lunak yang paling umum terdeteksi
pada komputer pengguna selama tiga bulan pertama pada tahun 2010, tiga
kerentanan ditemukan pada produk Adobe, enam ditemukan di produk
Microsoft, dan satu ditemukan di produk Sun.
Ketiga
kerentanan yang menyasar program Adobe tersebut ditemukan pada 23,37
persen, 17,87 persen, dan 15,27 persen dari seluruh komputer yang
diperiksa. Kerentanan pertama dan terakhir merupakan kerentanan kritis
yang memungkinkan peretas mengambil kendali penuh atas sistem secara
jarak jauh.
Selain itu, pengguna produk Adobe sering kali tidak menyadari potensi ancaman yang ditimbulkan, misalnya pada saat membuka file PDF dari pengirim yang tidak diketahui. Laporan ini menyoroti fakta bahwa banyak pengguna produk Adobe tidak menginstalasi patch yang dirancang untuk menghapus kerentanan peranti lunak tersebut dan karenanya tetap rentan terhadap serangan.
Salah satu kerentanan dalam produk Adobe yang diketahui umum sejak tiga tahun yang lalu telah memilikipatch yang
tersedia sepanjang waktu tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa masih
banyak pengguna yang tidak memperbarui peranti lunak mereka. Untuk
mengatasi masalah ini, pada tanggal 13 April lalu, Adobe meluncurkanupdate otomatis yang berjalan di background. Pengembang diharapkan dapat membantu mengurangi jumlah aplikasi unpatched yang terlihat begitu menarik bagi para penjahat dunia maya.
Anda mungkin juga meminati:
0 komentar:
Posting Komentar